Patung kura-kura berbahan tembaga dikenal sebagai karya seni logam yang tahan lama dan memiliki tampilan estetika tinggi. Namun, meski terkenal kuat, tak jarang patung ini mengalami kerusakan, baik di permukaan maupun pada strukturnya. Kerusakan ini bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari lingkungan, bahan tambahan, hingga kesalahan dalam perawatan.
Bagi Anda yang memiliki atau merawat patung kura-kura berbahan tembaga, penting untuk mengetahui apa saja penyebab kerusakan yang umum terjadi agar bisa dicegah sejak dini. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Terpapar Sinar Matahari Langsung dalam Waktu Lama
Walau tembaga tahan terhadap suhu tinggi, paparan sinar UV dari matahari secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan warna pada permukaan patung. Patung bisa menjadi kusam atau mengalami oksidasi berlebihan yang menghasilkan warna kehijauan (patina) yang tidak merata. Selain itu, panas ekstrem juga dapat membuat bagian sambungan melemah jika tidak dirancang dengan baik.
2. Terkena Air Hujan dan Kelembapan Tinggi
Salah satu penyebab utama kerusakan patung tembaga adalah air hujan yang bersifat asam. Air hujan yang bercampur polusi udara mengandung zat asam yang bisa mempercepat korosi. Jika patung diletakkan di area lembap atau langsung terkena hujan tanpa perlindungan, maka proses pelapukan akan terjadi lebih cepat.
3. Tidak Dilapisi Coating atau Lapisan Pelindung
Lapisan pelindung seperti clear lacquer atau coating khusus logam sangat penting untuk melindungi patung dari oksidasi. Jika patung tidak diberi pelapis atau pelapisnya sudah mengelupas, permukaan tembaga akan lebih mudah bereaksi dengan udara dan kelembapan, menyebabkan timbulnya karat hijau atau bercak hitam yang mengurangi keindahan patung.
4. Penempatan di Area yang Terkena Polusi Tinggi
Lingkungan dengan tingkat polusi tinggi, seperti dekat jalan raya, kawasan industri, atau area berdebu, dapat mempercepat kerusakan pada patung kura-kura dari tembaga. Polutan udara seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel lainnya dapat memicu korosi pada permukaan logam.
5. Goresan atau Benturan Fisik
Tembaga memang logam yang cukup kuat, tetapi jika mengalami goresan atau benturan yang cukup keras, lapisan pelindung bisa rusak dan memicu korosi lokal. Goresan yang dibiarkan tanpa perbaikan bisa membesar dan menyebabkan kerusakan struktural lebih lanjut.
6. Penggunaan Bahan Pembersih yang Salah
Banyak orang keliru menggunakan bahan kimia abrasif atau pembersih berbahan dasar asam yang keras untuk membersihkan patung. Padahal, ini bisa merusak permukaan tembaga dan mempercepat pengelupasan lapisan pelindung. Selain itu, bahan-bahan seperti pemutih atau sabun kimia juga dapat menyebabkan perubahan warna yang permanen.
7. Konstruksi Patung yang Kurang Baik
Jika sejak awal proses pembuatannya kurang tepat, seperti sambungan antarbagian yang tidak kuat atau teknik pengelasan yang buruk, maka kerusakan akan lebih mudah terjadi. Hal ini sering terjadi pada patung yang dibuat oleh pengrajin yang kurang berpengalaman atau menggunakan bahan tembaga berkualitas rendah.
8. Tidak Dirawat Secara Rutin
Patung kura-kura tembaga membutuhkan perawatan berkala agar tetap awet dan indah. Jika tidak dibersihkan, dilapisi ulang, atau dicek kondisinya secara rutin, maka kerusakan akan terjadi secara perlahan namun pasti. Debu, kotoran, dan kelembapan yang menumpuk bisa menjadi awal mula munculnya kerusakan.
9. Kontaminasi oleh Bahan Kimia Lingkungan
Kontaminasi bisa terjadi saat patung diletakkan di dekat kolam renang (terkena klorin), taman (terkena pupuk kimia), atau area lain yang menggunakan bahan kimia. Kontak jangka panjang dengan bahan-bahan ini bisa mengikis permukaan tembaga atau menimbulkan bercak berwarna aneh.
10. Perubahan Suhu Ekstrem
Jika patung ditempatkan di luar ruangan dengan suhu yang sangat berubah-ubah, misalnya panas ekstrem di siang hari dan dingin di malam hari, logam bisa mengalami ekspansi dan kontraksi berulang. Proses ini bisa menyebabkan retakan mikro yang lama-lama menjadi kerusakan serius.
Solusi Agar Patung Kura-Kura Tembaga Tetap Awet
- Tempatkan patung di area yang teduh dan tidak terkena hujan secara langsung
- Lapisi permukaan patung dengan coating khusus logam setiap 6–12 bulan
- Bersihkan secara rutin dengan kain lembut dan larutan pembersih logam ringan
- Hindari penggunaan bahan pembersih kimia keras
- Lakukan pemeriksaan rutin terhadap sambungan dan struktur patung
- Jika rusak, segera lakukan perbaikan oleh pengrajin profesional
Gunakan Pengrajin Profesional untuk Hasil Terbaik
Untuk menjaga keawetan patung tembaga seperti patung kura-kura, penting untuk menggunakan jasa pengrajin yang terpercaya dan berpengalaman. Langgeng Art Boyolali adalah salah satu pengrajin tembaga dan kuningan terbaik di Indonesia yang telah menghasilkan berbagai patung, monumen, dan karya seni logam berkualitas premium. Mereka tak hanya memproduksi, tetapi juga memberikan layanan perawatan dan perbaikan.
Penutup
Kerusakan pada patung kura-kura berbahan tembaga umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan seperti cuaca, kelembapan, polusi, serta perawatan yang tidak tepat. Dengan memahami penyebab-penyebab ini, Anda bisa lebih bijak dalam menjaga dan merawat patung agar tetap indah dan bertahan lama. Untuk hasil yang maksimal, percayakan pembuatan dan perawatannya pada pengrajin profesional seperti Langgeng Art.
Post a Comment